Rabu, 30 Maret 2011

PUREMAN ADALAH HARGA MATI BAGI RI


TMMD Benahi Ruas Jalan

Kepedulian Tentara Nasional Indonesia (TNI) bukan saja dalam menjaga keamanan negara dari bahaya dan gangguan ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia tetapi TNI juga terus memiliki tugas dan tanggungjawab bersama rakyat untuk menciptakan dan meningkatkan kesejahteraan bagi rakyat melalui berbagai kegiatan.
Salah satu kepedulian TNI dalam wilayah Komando Daerah Militer (KODIM) 1622 Alor yang saat ini nahkodai, Letnan Kolonel (Letkol) Infantri (Inf) Aminuddin, telah berhasil menerjunkan sejumlah anggota satuan Kodim 1622 Alor melalui program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) untuk bergotong-royong bersama masyarakat Desa Belemana, Kecamatan Pureman membenahi ruas jalan baru sekira 24 kilo meter (KM).
Sebagaimana turut serta SUAR, pada Rabu (26/01/2011) silam, saat bersama tim Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ruas dan bahu jalan terkesan asli tapi palsu (aspal). Sebagaimana diketahui banyak ruas jalan tersebut meski dikerjakan oleh alat berat dari kontraktor ternama namum banyak sisa pekerjaan yang ditemukan putus-putus.
Anehnya, disepanjang jalan itu tidak ditemuakan irigasi dan jembatan yang dapat menahan luapan air hujan, akibatnya bila datang hujan longsoran dari sisa urukan alat berat menutupi permukaan areal jalan. Kondisi tersebut memperparah ruas jalan itu sehingga tidak efektif digunakan masyarakat maupun kendaraan umum yang melintasi jalan tersebut.
Mengetahui kondisi tersebut DANDIM 1622 Alor, Letkol Infantri Aminudin, DANRAMIL 03, Philipus Mobo, Marten Maure SH, sekretaris komisi Hukum dan HAM, Camat Pureman, Nikson Tubulau SE MSi bersama beberapa anggota TNI dari kesatuan KODIM 1622 Alor dan para tokoh adat meninjau langsung ke lapangan dalam rangka Tentara Menunggang Masuk Desa (TMMD).
Momen peninjauan diramu sekaligus dengan penanaman anakan pohon trum besi atau pohon kenangan dibeberapa ruas jalan yang strategis.
Kehadiran rombongan tim peninjauan yang tergabung dalam TMMD tersebut turut disambut meriah oleh warga pureman yang telah berkumpul di pondok desa purnama.
Kehadiran tim TMMD bersama unsur legislatif, menimbulkan harapan besar terhadap pembangunan infrastruktur bagi warga pureman. Tentu saja perubahan yang didambakan masyarakat pureman adalah membuka isolasi ketertinggalan yang selama ini mereka rasakan khususnya dibidang infrastruktur jalan raya.  
Kepada SUAR, Camat Pureman, Nikson Tubulau SE MSi mengatakan sejak tahun 2006 Pureman dimekarkan dari kecamatan Alor Timur, pureman telah memiliki empat desa. Dua desa terletak di pedalaman dan yang lainnya terdapat pesisir pantai pureman.
“Sejak kabupaten Alor didirikan pada tahun 1958 masyarakat pureman selalu berjalan kaki dan untuk sampai ke kota Kalabahi masyarakat pureman menggunakan transprotasi laut.” Cetus camat Pureman. Padahal lanjut Nikson mengatakan kecamatan pureman letaknya sangat strategis terhadap keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebab berhadapan langsung dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Tentu hal ini dapat menjadi nilai tawar yang tinggi bagi kecamatan pureman, namun selama ini dari aspek pembangunan fisik kecamatan ini belum termasuk dalam skala prioritas pemerintah daerah.
“Kami selalu menyuarakan aspirasi ini setiap ada pertemuan di tingkat kabupaten, hingga tahun 2008 berkat dukungan Pemda dan DPRD baru ada pembukaan jalan lintas Lantoka-Peitoko. Pengerjaan itu kemudian dilanjutkan pada tahun 2009. Namun sayang pengerjaan tersebut tidak maksimal” ujar camat Pureman kesal.
                                                       
TMMD MENUJU KEHADIRAN MENHANKAM

Pada saat yang sama DANDIM 1622, Letkol Inf Aminuddin mengatakan bahwa harapan masyarakat selama ini tidak jauh dari program Komando Daerah Militer (KODIM) tahun 2011, yakni TMMD. Oleh sebab itu, apa yang dilakukan sekarang ini merupakan tahap observasi (meninjau) sebab program TMMD turut pula didukung oleh DPRD Alor.
“Ini adalah program TNI yang selalu dilakukan. Perlu diketahui bahwa cara ini ditempuh TNI untuk mendekatkan TNI dengan rakyat” katanya tegas.
Menurutnya Letkol Inf Aminuddin, TMMD dibatasi oleh waktu (22 hari kerja) sehingga pelaksanaannya diharapkan sebelum bulan Juli 2011 dan sisa waktu dapat dimanfaatkan pada kegiatan lainnya.
Namun demikian, Aminuddin juga kerjasama dari pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang memiliki alat berat sebab ruas jalan dari desa Lilemana menuju desa Kailesa medannya cukup berat. Hal itu tentunya dimaksudkan dapat membantu TMMD saat melakukan pembongkaran jalan.
“Saya mohon dukungan dari seluruh masyarakat agar anggaran untuk rencana ini dapat diperoleh tahun ini. Sebab tahun ini akan datang Menteri Pertahanan Keamanan (MENHANKAM) mengunjungi Pureman” tukasnya.
Selain pembukaan jalan, TMMD juga bermaksud membantu proses pembangunan dua gedung gereja yang belum selesai dikerjakan sebagai bentuk kegiatan tambahan bagi satuan KODIM 1622 Alor, termasuk berencana mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikri Hidro (PLTMH). Kegiatan tambahan ini tidak termasuk program TMMD tahun 2011 namun, karena kondisi masyarakat pureman yang layak untuk diperioritaskan, maka TMMD akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk mewujudkan kegiatan tambahan ini.
Upaya dan kerjasama dari pihak TNI (TMMD) KODIM 1622 Alor nampaknya mendapat apresiasi (penghargaan) dari wakil rakyat. Sebagai anggota DPRD Alor Komisi A bidang Hukum dan HAM, Marten Maure SH yang ikut melintas sepanjang ruas jalan bersama rombongan TMMD mengatakan sebagai wakil rakyat dari daerah pureman dan beberapa kecamatan lain dalam daerah pemilihan (dapil) dua menyampaikan penghargaan kepada TNI melalui TMMD tahun ini.
Dihadapan para tokoh masyarakat camat dan DANDIM 1622 Alor, Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD Alor ini mengatakan masyarakat Pureman memiliki tiga bahasa yakni bahasa Taruaman, Kailesa dan Tetun. Meski demikian beragam bahasa daerah tetapi bahasa Indonesia tetap sebagai bahasa pemersatu. Sehingga, ia mengajak kepada seluruh warga masyarakat pureman untuk ikut bersama-sama dengan TNI melalui kegiatan TMMD dalam membangun pureman.
“Kepada masyarakat, mari mendukung pemerintah dan DPRD. Kehadiran TMMD sangat luar biasa karena DANDIM bisa berjalan kaki dari pantai utara sampai pantai selatan. Oleh sebab itu, mari kita bahu membahu membangun negeri ini. Sejarah mencatat bahwa jarang oknum Musyawarah Pimpinan Daerah (MUSPIDA) datang kepada DPRD mengutarakan niatnya sekaligus menjelaskan kebutuhan anggaran di DPRD,” ungkap Maure.

1 komentar: